Selasa, 11 November 2014


Dari Asam Buah Menjadi Listrik 


Hasil teknologi ini merupakan pengembangan hasil penelitian dari Alexander
Volta
. Dari penelitian volta disebutkan bahwa jika suatu deretan zat dimasukan ke larutan asam atau garam maka akan melepaskan muatan-muatan listrik. “Berdasarkan teori itulah kami mencelupkan dua logam yang teramasuk deret volta seperti ujung kabel yang dihubungkan dari zat asam ke jam dinding tanpa baterai,sehingga jam tersebut bergerak. Limbah itu menggunakan buah-buahan yang sudah membusuk sehingga terjadi reaksi kimia dan mengantar listrik,”.
Energi alternatif merupakan sumber energi yang dihasilkan dari bahan-bahan yang belum pernah dimanfaatkan secara luas. Saat ini, penelitian mengenai energi alternatif lebih dititik beratkan kepada energi alternatif yang menggunakan bahan-bahan alami dan bersumber dari alam.



1.   KULIT PISANG
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tegangan yang dihasilkan oleh baterai kering dengan elektrolit kulit pisang adalah 0,9 volt. Dan ketahanan dalam jam dinding rata-rata selama 2 hari 6 jam. Kontruksi baterai kering kulit pisang sama dengan baterai biasa. Perbedaannya adalah pada elektrolitnya. Kulit pisang mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral dalam jumlah terbanyak adalah potassium atau kalium (K+). Kulit pisang juga mengandung garam sodium yang mengandung klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara potassium atau kalium dan garam sodium dapat membentuk kalium klorida atau KCl. KCl merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan menghantarkan arus listrik. Pisang juga mengandung Magnesium dan Seng. Magnesium (Mg) dapat bereaksi dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat.

2.   BELIMBING WULUH
Sumber Energi Listrik dari Belimbing Wuluh ini bisa menghantarkan listrik dan menghidupkan sebuah lampu hanya dengan menggunakan gelas tanah, jus belimbing wuluh, serta lempeng tembaga dan seng sebagai elektroda. Dari hasil percobaan, lampu bisa bertahan sampai 1 bulan tanpa dimatikan. Namun kelemahannya belimbing wuluh tidak dapat disajikan dalam kemasan praktis baterai kering.

3.   APEL
Di dalam buah apel terdapat cairan asam yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Pada saat kedua pelat logam itu ditancapkan, di dalam buah apel terjadi reaksi kimia yang menghasilkan energi listrik. Baterai dengan sebuah apel menghasilkan arus listrik lemah. Untuk mendapat arus listrik yang besar diperlukan buah apel lebih banyak. Tenaga listrik dari apel ini belum bisa bertahan dalam waktu yang lama.

4.   JERUK
Percobaan menggunakan kulit jeruk didapatkan hasil tegangannya sebesar 1,2 Volt. Kulit jeruk mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral dalam jumlah terbanyak adalah potassium atau kalium (K+). Kulit jeruk juga mengandung garam sodium yang mengandung klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara potassium atau kalium dan garam sodium dapat membentuk kalium klorida atau KCl. Sedangkan antara kulit jeruk yang satu dengan yang lain tidak ada perbedaan spesifik pada tegangannya. Baterai dari kulit jeruk ini ketahanannya mencapai 4-5 hari.

5.   DUKU
Batu baterai dari kulit buah duku memiliki energi listrik sebesar 1,5 volt dan dapat digunakan untuk menggerakan jarum jam dinding atau sejenisnya. Ketahanannya dapat mencapai 7 hari.

10 komentar :

  1. yang belimbing wuluh kalo kadar air dihabiskan bisa gak?

    BalasHapus
  2. Pembohong gua udah coba tetep ga bisa

    BalasHapus
  3. GK Ada Pun Bisa Walaupun Saya Sudah Mencobanya. Saya Mencobanya Sudah Lebih Dari 7 Kali Tetapi Tetap Gagal Saja

    BalasHapus
  4. Makasih atas share nyaa🤗🤗

    BalasHapus
  5. Gw coba bikin dari jeruk nipis,gabisa.
    akhirnya gw suruput aja haseum nu aya bro

    -Ferdiansyah IX F Pasundan 6 bandung-

    BalasHapus